Rabu, 04 Maret 2009

KPU Bantaeng Gandeng Da'i Sosialisasi Pemilu


Laporan: Kompas.com
Sabtu, 7 Maret 2009 | 12:30 WITA

BANTAENG, TRIBUN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantaeng, melakukan kerjasama dengan para da'i, muballigh, pimpinan MA, dan pondok pesantren dalam mensosialisasikan teknis pelaksanaan pemilu.

Kegiatan yang dipimpin oleh anggota KPU Bantaeng yang sekaligus Ketua Pokja Sosialisasi Abd Rahman ini digelar untuk membicarakan materi dan teknis gerakan sosialisasi berbasis masjid yang dicanangkan oleh KPU sebagai salah satu program unggulannya.

Ada beberapa hal yang disepakati dalam kegiatan itu yang nantinya akan disampaikan di khutbah Jum'at, pengajian-pengajian ataupun tausyiah agama. Diataranya, sosialisasi anti golput sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), kampanye tanpa fitnah, hibah dan adu domba, sosialisasi anti suap (money politik), Pemilu damai, jujur, santun dan mendidik serta kewajiban untuk memilih pemimpin berkualitas.

Utusan KUA Tompobulu Ustadz Jaelani, merasa bersyukur, karena barusan pemilu kali ini pemuka agama dilibatkan untuk berpartisipasi.

"Sebagai da'i, kami semua berkewajiban untuk mengawal moral masyarakat dalam menentukan pilihannya. Masjid adalah rumah Allah, tempat ibadah umat Islam yang sangat efektif untuk mensosialisasikan pemilu. Kami akan mendukung kegiatan ini dan mensosialisasikan ke mubaligh lainnya" ungkapnya bersemangat.

Andi Harianto, anggota KPU yang juga sebagai moderator dalam pertemuan itu, mengungkapkan bahwa gerakan berbasis masjid adalah sebuah program untuk pengawalan pemilu dari sisi moralitas penyelenggara, peserta pemilu maupun masyarakat pemilih agar menjalani proses ini secara demokratis dan taat azas tanpa menafikkan kaidah-kaidah agama, agar pemilu ini selalu dalam Rahmat Allah Swt.

Abd Rahman menambahkan jika sebelum menjadi anggota KPU, dirinya adalah seorang da'i. "Tidak lengkap rasanya jikalau peran dai yang selama ini saya jalani tidak bisa mendukung proses pemilu ini.

Pemilu adalah milik semua masyrakat, karenanya semua dari kita wajib mendukungnya, apalagi kalau itu berkaitan dengan ajaran-ajaran agama," ungkapnya.
Dalam rapat koordinasi ini, terbahas mater-materi ayat dan hadits yang akan menjadi acuan bagi para dai' untuk mensosialisasikan pemilu.

"Saya menyarankan, agar tidak hanya materi yang berkaitan dengan moralitas saja yang diugkap dalam materi khutbah sosialisasi nanti, tetapi khatib juga harus menyinggung sedikit tentang teknis contreng dan warna sampul kertas suara, agar jama'ah tidak hanya tahu dari sisi moralitasnya saja, tetapi juga teknis pemilu itu sendiri," ungkap Karim B dari Kabag Kesra yang mewakili pemerintah.(*)

Tidak ada komentar: