Rabu, 11 Februari 2009

Parpol Sepakat Tidak akan Manipulasi Suara

(08 Feb 2009, )

BANTAENG -- Partai politik kontestan pemilu 2009 dan para calon legeslatif se-Kabupaten Bantaeng sepakat pemilu damai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantaeng memfasilitasi hal itu dengan menggelar deklarasi pemilu damai.Ada sepuluh butir kesepakatan yang dihasilkan dari deklarasi yang ditandai dengan penandatanganan naskah kesepakatan oleh ketua masing-masing ketua parpol.

Salah satu isi dari deklarasi itu, menyepakati tidak melakukan praktik jual beli suara, manipulasi suara, dan penyuapan kepada pemilih. Selain itu para peserta pemilu 2009 ini juga sepakat menyelesaikan masalah yang terjadi dengan jalan musyawarah mufakat dan menghindari segala bentuk kekerasan,

intrik, intimidasi, dan provokasi untuk meraih kemenangan. Serta poin lain yang menginginkan jalannya pemilu di Bantaeng dapat berjalan lancar.
Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah yang juga hadir pada deklarasi tersebut berharap seluruh peserta pemilu mematuhi rambu-rambu secara konsisten agar berjalan aman.

"Tahun ini menjadi tahun yang sangat strategis sebab setelah pemilu legislatif akan disusul Pilpres, sehingga stabilitas daerah dalam mengahdapi pemilu sangat diharapkan. "Tentunya melalui partisipasi para peserta pemilu," kata Nurdin.

Anggota KPU Bantaeng, Herianto, Sabtu, 7 Februari mengungkapkan agar deklarasi itu dapat dijaga oleh tiap peserta pemilu. "Kami juga telah meluncurkan tageline jujur, santun, dan mendidik," ujarnya.

Sikap netralisasi pajabat publik kata Herianto juga sangat diharapkan demi lancarnya penyelenggaraan pemilu. Sosialisasi ke masyarakat terangnya juga terus dilakukan KPU Bantaeng. "Salah satunya kami telah mengarahkan tiap PPS untuk melakukan sosialisasi, utamanya dalam hal pencontrengan," katanya.

Sosialisasi yang dilakukan oleh tiap PPS sambung dia, dilakukan dari rumah ke rumah. "Jadi petugas PPS kami arahkan untuk door to door," tandasnya.

Tidak hanya itu kata Herianto, sosialisasi juga dilakukan di masjid-masjid agar penyampaiannya lebih menyebar ke masyarakat. "Program itu kami harapkan bisa rampung hingga Maret mendatang. Jadi setelah itu tidak ada lagi yang tidak paham tata cara pemungutan suara," jelasnya. (m10)

Tidak ada komentar: