Minggu, 22 Maret 2009

KPU Bantaeng Buat Film seperti Laskar Pelangi untuk Sosialisasi


(Proses Syuting Film pendek "Ayo Memilih...." bulan Januari 2009 lalu)
Suka-Duka Kreativitas Penyelenggara Pemilu

PERUBAHAN sistem Pemilu 2009 mencakup beberapa hal yang luar biasa. Makanya, untuk memaksimalkan dan menyelamatkan suara masyarakat dibutuhkan sosialisasi yang tidak lazim. Hal ini didasari KPU Bantaeng. Penyelenggara pemilu di Butta Toa ini meluncurkan film yang berisi sosialisasi pemilu.

Peluncuran dilakukan di Cafe Baling-baling, Bantaeng, Sabtu (21/2). Film ini diproduksi oleh Media Centre KPU Bantaeng bekerja sama dengan Zoel Production.
"Film ini adalah salah satu media sosialisasi pemilu untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi tentang mekanisme pemungutan dan perhitungan suara pada hari kamis 9 April 2009 mendatang," ujar Ketua KPU Bantaeng Nurbaeti di kantornya, Sabtu (21/2).
Rencananya KPU akan bekerja sama dengan Badan Infokom Bantaeng untuk memutar film ini di desa-desa. "Konsepnya sederhana. Film sosialisasi ini hanya mencontek sosialisasi film layar tancap BKKBN di tahun 1980-an. Agar menarik minat masyarakat,KPU mengadakan film ekstra seperti Laskar Pelangi, Naga Bonar Jadi 2, Kunfayakun, Ayat-Ayat Cinta, dan film silat," Ketua Divisi Perencanaan Program Anggaran dan Logistik KPU Bantaeng, Andi Harianto.
Film ini diputar perdana pukul 19.30 di Cafe Baling-baling, tadi malam. KPU Bantaeng dalam hal ini mengundang pengurus partai politik, organisasi pemuda, kelompok profesi, dan LSM dan istansi terkait.
Film yang dibintangi siswa SMU 2 Bantaeng dan anggota KPU ini, menggambarkan proses pemilu mulai dari kebingungan masyarakat akan rumitnya pemilu , sosialisasi, serta pemungutan dan perhitungan suara.
Bagian akhir film disetting agar penonton tidak menjadikan pemilu sebagai momok lewat sebuah pernyataan bahwa pemilu itu mudah. Tak sesulit yang dibayangkan.
"Film pendek ini wujud kreativitas KPU Bantaeng. Walau biayanya agak mahal, kami berusaha mengadakannya karena sosialisasi tatap muka kadang membosankan audens. Film ini, selain media sosialisasi juga media hiburan. Isinya ada beberapa selingan lelucon yang akan menyegarkan suasana. Pokoknya bagus deh," kata Ketua Divisi Sosialisasi KPU Bantaeng Abd Rahman
SosialisasiMasjid
Selain film pendek ini, KPU Bantaeng sementara menjalankan teknik sosialisasi door to door lewat Gerakan Sosialisasi Sadar Pemilu.
"Hitungannya sederhana dan mudah rata-rata di tiap desa ada 200 rumah. Jikalau PPS yang berjumlah tiga orang tiap desa melakukan sosialisasi selama satu bulan, maka tiap orang anggota PPS hanya mendatangi dua-tiga rumah tiap hari. Pemilih juga akan langsung disimulasi cara mencentang langsung oleh anggota PPS," jelas Harianto.
Saat ini, door to door telah berlangsung selama setengah bulan dan sudah banyak desa yang telah menuntaskannya.
"Sekali lagi konsep ini juga tiruan, dari apa yang dilakukan caleg selama ini, Agar informasi cara memilih dari caleg tidak memngacaukan masyarakat, maka PPS diperntahkan untuk meluruskannya dengan cara door to door," ujar Nurbaeti.
Selain sosialisasi door to door, KPU Bantaeng juga menjalankan strategi sosialisasi berbasis masjid yang dijalankan di masjid-masjid tiap selesai salat.(as kambie)

Tidak ada komentar: